Berikut urutan peringkat kota besar di Jawa Barat :
1. Bandung
2. Cirebon
3. Tasikmalaya
4. Sukabumi
5. Banjar
Berikut adalah kota2 penyangga kota metro/megapolitan :
1. Bogor (Jabodetabek)
2. Bekasi (Jabodetabek)
3. Depok (Jabodetabek)
4. Cimahi (Bandung Raya)
5. Cikarang (Jabodetabek)
Kota Cirebon sebagai kota sentral dari region Ciayumajakuning sebenarnya merupakan salah satu dari sepuluh kota terkecil di Indonesia. Dari segi luas wilayah, Kota Cirebon menempati urutan ke-10 kota dengan luasan wilayah tersempit di Indonesia (37,6 sqkm), kemudian disusul kota Pasuruan, Madiun, Blitar, Yogyakarta, dst. sampai yang terkecil adalah Kota Sibolga. Namun, kemajuan sebuah kota tidaklah hanya bergantung dari seberapa besar luas administratifnya saja, banyak kota-kota besar di Indonesia yang maju tetapi memiliki luasan wilayah administratif yang sempit, contohnya adalah Kota Yogyakarta, dan Kota Solo.
Potensi Kota Cirebon menjadi Kota Besar dan Maju
Kota Cirebon memiliki banyak potensi yang sampai saat ini belum maksimal diberdayakan.
Dari segi budaya, budaya Cirebon merupakan salah satu yang cukup unik di Indonesia. Akulturasi dari budaya Sunda dan Jawa dan menghasilkan sebuah kebudayaan baru yang mana masayarakatnya disebut dengan Suku Cirebon, atau akrab dikenal sebagai Wong Cerbon. Beberapa tokoh yang berasal dari Cirebon yang namanya cukup terkenal di Indonesia adalah :
1. Sunan Gunung Jati (wali sanga)
2. Affandi (Maestro seni lukis Indonesia)
3. Nani Widjaja (aktris-mertua dalam serial bajaj bajuri)
4. Dewi Yull (penyanyi senior)
5. Peggy Melati Sukma (aktris, penyanyi, aktivis sosial)
6. Mohamad Kusnaeni (komentator bola)
7. Pitrajaya Burnama (aktor, sutradara senoir)
8. Candra Wijaya (atlet bulutangkis nasional)
9. Cecep Reza (bombom - aktor, pelawak)
10. Irish Bella (aktris/bintang film)
11. Prof. Zuhal (politikus)
12. Yogie Suardi Memet (tokoh militer, politikus, mantan Gubernur Jawa Barat)
13. Masih banyak lagi, cek : wikipedia
Selain akulturasi kedua budaya besar di atas, Budaya Cirebon juga terpengaruh perpaduan dari tiga kebudayaan besar dunia, yaitu Cina, India, dan Mesir. Sekilas mengenai sejarah Cirebon, Sunan Gunung Jati memiliki darah kesultanan Mesir yaitu Sultan Maulana Mahmud Syarif Abdullah dan Kerajaan Pajajaran dari Ibunnya yaitu Nyi Mas Rarasantang (Putri Prabu Siliwangi). Istri Sunan Gunung Jati Sendiri merupakan putri Cina yang bernama Putri Ong Tien atau Nyi Ratu Rara Semanding yaitu Puteri Kaisar Hong Gie dari Dinasti Ming.
Selain Putri Ong Tien yang berasal dari negeri Cina, pada tahun 1415 Pelabuhan Muarajati Cirebon kedatangan pelaut besar dari Tiongkok yang terkenal dengan nama Cheng Ho/Zeng He yang merupakan seorang Kasim Muslim Tiongkok. Beliau beserta 20.000 armadanya berlabuh dan meninggalkan beberapa cendera mata serta beberapa ribu pasukannya menetap menjadi warga Cirebon sebagai bentuk persaudaraan antara Kekaisaran Tiongkok dengan Kesultanan Cirebon. Dari beberapa kisah inilah, masyarakat pribumi Tionghoa Cirebon terbentuk.
Selain garis keturunan dari Tokoh-tokoh sentral Cirebon tersebut, kebudayaan Cirebon juga berproses dengan kedatangan para saudagar-saudagar dan pedagang dari berbagai negara, terutama Cina, India, dan Timur Tengah. Hal ini terlihat dari keberadaan tiga kampung besar pada masa awal Kota Cirebon terbentuk yang mana warga dari ketiga kampung tersebut memiliki warna kulit, dan pekerjaan yang berbeda-beda. Adalah kampung Pagongan yang terdiri dari masyarakat etnis Tionghoa dan profesi warganya kebanyakan sebagai pembuat Gong - Pa"gong"an, kemudian Panjunan yang ditempati etnis Timur Tengah dengan profesi masyarakatnya sebagai pembuat Gerabah - Pan"jun"an, dan Pasuketan yang merupakan etnis native/pribumi yang mana profesi sebagian besar penduduknya adalah sebagai pencari rumput "suket" dalam bahasa Cirebon/Jawa.
Dari beberapa catatan sejarah di atas, terjadilah akulturasi kebudayaan. Salah satu yang terlihat dari produk budaya adalah Arsitektur. Arsitektur Cirebon memiliki keunikan tersendiri, bisa kita ambil contoh adalah bangunan-bangunan cagar budaya seperti Keraton-keraton dan Makam.
Arsitektur Keraton Cirebon :
Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan
Arsitektur Makam & Tempat Ziarah :
Makam Sunan Gunung Jati, Makam Syekh Magelung Sakti, dll.
Arsitektur Masjid :
Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Masjid Merah Panjunan, dll.
Relief di dinding Keraton Kasepuhan - Bunga Teratai Merah dan keramik Tiongkok
Selain Arsitektur, keunikan budaya Cirebon juga dapat terlihat dari benda-benda Pusakanya seperti :
Senjata berjenis Gun Powder milik Kesultanan Cirebon yang ujungnya berbentuk
Kepala Naga (terdapat di Museum Keraton Kasepuhan Cirebon)
Kereta Paksi-Naga-Liman (simbol 3 bangsa di Cirebon) - Terdapat di Keraton Kanoman Cirebon
Ranjang Giok Putri Ong Tien
Keunikan budaya Cirebon ini bisa diberdayakan secara maksimal sebagai potensi periwisata Kota Cirebon. terimakasih..
artikelnya bagus. :)
ReplyDeletebelum lengkap mba (soalnya saya orang cirebon) tapi bagus kok. kunjungi juga blog saya mba puisiku003.blogspot.com
ReplyDeleteKalau bisa Cirebon Metro ini HOME nya di ganti AJENG ( yg artinya Depan dalam bahasa Cirebon babasan / kromo inggil ) kalau payun terlalu sunda....
ReplyDeletesaya sendiri... wong cerbon tulen yg kerja di bandung lebih dari 17 tahun... tapi darah cerbon saya tdk akan luntur
@Ade Junaedi : iya kamu nikah aja sama cewek cirebon biar punya keturunan cirebon asli..
ReplyDeletejangan sama mojang priangan (kuningan, majalengka, bandung dsb)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWah lengkap banget nih info cirebonnya, sekalian gan tambahin info kulinernya :D
Deletekali mau jalan-jalan, tour dan travel sekitar cirebon, bisa buka web ku di :
https://www.cirebonrenthiace.com/
Hehe terlalu membanggakan iya padahal lagi kacau suasana nggih toh rek ojo sering ngeduwuraken kang cirebon masih eleh karo tonggo kotamu tengok seng akeh budoyone toh le kui seng kota seng maju
ReplyDeleteHehe terlalu membanggakan iya padahal lagi kacau suasana nggih toh rek ojo sering ngeduwuraken kang cirebon masih eleh karo tonggo kotamu tengok seng akeh budoyone toh le kui seng kota seng maju
ReplyDelete